Rabu, 27 Juni 2012

UTS TeoRi Administrasi Ludviaji



Nama               : Mochamad Ludviaji
NIM                : B04208018
Kelas               : D1
P.Study           : Teori Administrasi

1.      Mengapa kita perlu mengelola dokumen?
Jawab:
- Agar dokumen tersebut menjadi lebih mudah dalam penggunaannya.
- Agar kondisi ruangan kantor rapi, serta mengantisipasi terjadinya banjir kertas atau flood of paper.
- Agar dapat memenuhi tuntutan terhadap manajemen akan kecepatan dan ketepatan juga akan memudahkan aksessibilitas dan menjamin akuntabilitasnya.
- Mengurangi biaya untuk pembuatan maupun maintenace administrasi penyelenggaraan pemerintahan.
- Menghemat ruang kearsipan
- Menghemat investasi berupa kertas, tinta cetak (printer& fotocopy).

2.      Dasar apakah yang menjadikan dua model pengelolaan arsip, yaitu “life cycle” model dan “record continuum” model?
Jawab:
Adanya organisasi-oraganisasi pemerintah maupun swasta yang belum mampu mengantisipasi terjadinya banjir kertas atau flood of paper, yang dapat mengakibatkan kondisi ruangan kantor penuh dengan tumpukan arsip, arsip sulit ditemukan kembali apabila diperlukan segera, tersitanya ruang kerja dan ruang perlengkapan karena dipergunakan untuk menyimpan arsip.

3.      A. Berdasarkan study kasus yang ada, maka saya menyarankan perusahaan PT. Wijaya Kusuma lebih baik menggunakan Metode Desentralisasi, karena dalam metode ini lebih memudahkan dalam pengelolaan pengarsipan sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit, disamping itu keperluan arsip sendiri mudah karena arsip berada pada unit kerja masing-masing, serta penanganan arsip itu sendiri lebih mudah dilakukan karena arsip sudah dikenal dengan baik.
Walaupun dari beberapa keluhan masih ada yang belum dapat teratasi seperti halnya yang tertera pada poin “d” dan “f”, menurut pemahaman saya kalau untuk poin yang “d” tergantung dari perusahaan mana yang lebih dipertimbangkan antara adanya kemungkinan “duplikasi arsip” yang tak lain disebakan karena penyimpanan arsip secara Desentralisasi atau “pemborosan” akan kegiatan pemusnahan arsip yang harus dilakukan dimasing-masing unit kerja itu sendiri.
Sedangkan pada poin “f” yang inti permasalahannya ada pada sifat kerja yang monoton dan akhirnya menimbulkan kebosanan terhadap pegawai terkait, hal demikian terjadi bisa disebabkan pegawai tersebut kurang kreatif dalam menyikapi aktifitasnya dalam bertugas di bagian pengarsipan, karena semua system semuanya bagus, tergantung bagaimana cara kita menyikapi dan mengelola system tersebut agar menjadi suatu kebutuhan yang dapat menumbuhkan suatu gagasan atau inovasi-inovasi baru, yang dalam hal ini kaitannya dengan pengelolaan arsip.

B. Jika perusahaan tetap menggunakan metode sentralisasi, maka dari saya menyarankan agar pihak perusahaan mengkombinasikan antara metode sentralisasi dengan metode desantralisasi, karena dengan mengkombinasikan antara kedua metode tersebut maka kelemahan yang dimiliki masing-masing metode akan saling teratasi, sehingga dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh PT. Wijaya Kusuma, bahkan ketika kombinasi antara kedua metode tersebut dilakukan secara efektif besar kemungkinan permasalahan yang ada dapat teratasi.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini, yaitu
1.      Current Recordskeeping, memandang pada apa yang harus dilakukan untuk menangkap (to capture) atau menciptakan suatu arsip dan menentukan konteks penciptaannya sehingga dapat ditemukan kembali (to be recalled), disajikan, dan didistribusikan selama arsip itu bernilai guna keberlanjutan.
2.      Regulatory Recordskeeping, memandang bagaimana arsip-arsip dapat distandarisasikan, dikontrol, dan diawasi.
3.      Historical Recordskeeping, menitikberatkan perhatian atas apa yang harus dilakukan untuk memelihara dan mengelola makna yang terkandung dalam suatu arsip sepanjang waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar